Sunday, January 22, 2012

PENGALAMAN IKUT SERTIFIKASI DOSEN

Posted by Unknown


Deskripsi diri ini merupakan salah satu pengalaman saya saat mendapatkan jatah kuota sertifikasi dosen Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Kemendiknas yang diusulkan oleh Universitas Bale Bandung tahun 2011.   Deskripsi diri ini bukanlah dimaksudkan untuk menggurui para pembaca tetapi terutama dimaksudkan sebagai sumbang saran kepada rekan-rekan sejawat yang akan atau sedang dalam proses sertifikasi dosen sehingga mempunyai gambaran tentang bagaimana menyusun deskripsi diri, dan pengalaman saya yang kebingungan untuk menyusun deskrispsi diri tidak terulang kembali.  Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya dan sekali hanya sebagai informasi awal untuk menyusun deskripsi diri yang insyaAlloh lebih baik dari pada yang saya susun ini (Salam sejawat, Noor Utomo)

SISTEM SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2011
041048-Universitas Bale Bandung
NOOR UTOMO (0027056401) 

CONTOH DESKRIPSI DIRI UNTUK SERTIFIKASI DOSEN

A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara  lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya!

1. Usaha Kreatif
Sebagai dosen saya mengamati bahwa mahasiswa banyak yang menganggap mengikuti kegiatan akademik, seperti perkuliahan hanya sebagai kewajiban saja untuk diperkenankan secara aturan akademik untuk mengikuti ujian mata kuliah yang bersangkutan dan akhirnya memperoleh kelulusan dari mata kuliah tersebut. Adanya persepsi yang demikian menyebabkan mahasiswa kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti perkuliahan dan seperti tidak membekas bahwa mereka pernah mengikuti perkuliahan suatu mata kuliah. Adanya kondisi yang demikian, maka saya pada awal perkuliahan selalu menyampaikan manfaat apa saja yang akan didapat dengan mengikuti mata kuliah saya tersebut secara praktis di masyarakat nantinya dan pentingnya mata kuliah untuk penyusunan usulan penelitian dan pembuatan skripsi pada saat penyelesaian studi akhir program sarjana. Sebagai upaya mendekatkan teori keilmuan dari mata kuliah dengan pengalaman hidup dan belajar mahasiswa, saya sering memanfaatkan media lama tetapi masih sering manfaatnya, yaitu bercerita. Bercerita maksudnya disini adalah menceritakan berbagai kehidupan nyata yang sedang terjadi di masyarakat dan bagaimana hal tersebut terjadi, bahkan bagaimana hal-hal tersebut di kurun waktu yang lampau. Dengan bercerita tersebut maka saya berharap mahasiswa dapat menghubungkan antara pengalaman yang mereka alami dengan jalannya cerita. Cerita yang saya sampaikan kemudian dihubungkan dengan beberapa teori yang ada pada mata kuliah saya. Dengan upaya penyamaan persepsi antara yang dimiliki oleh mahasiswa dengan materi perkuliahan, maka membuat mereka termotivasi untuk mendapatkan sumber-sumber materi perkuliahn lebih lanjut. Hal ini terjadi karena dari bercerita tadi kemudian diikuti dengan penugasan pembuatan makalah dan presentasi makalah pada pertemuan berikutnya serta melakukan diskusi kelas

2. Dampak Perubahan

Adanya upaya penyamaan persepsi antara pengalaman yang dimiliki mahasiswa dengan materi perkuliahan yang awalnya dibuat dalam bentuk cerita, maka mahasiswa merasa bahwa mata kuliah yang diberikan bukan hanya sebagai sesuatu kewajiban belaka tetapi mereka merasa yakin bahwa apa yang disampaikan tersebut akan memberi manfaat yang lebih baik manakala diikuti dengan sungguh-sungguh, yang nampak dari tingkat kehadiran mengikuti perkuliahan yang tinggi, adanya keinginan yang kuat untuk memahami materi kuliah lebih lanjut, antara lain nampak dari kualitas makalah yang disusun menjadi semakin baik, kemampuan mereka untuk menyampaikan pendapat dan kritik yang lebih rasional dan tajam, dan cara menyampaikan pendapat yang sistematis. Bahkan banyak diantara mahasiswa yang mengikuti mata kuliah saya tersebut yang juga kemudian menjadi rajin mengikuti kegiatan-kegiatan akademik, seperti seminar, dan keberanian mereka untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya pada forum-forum tersebut, baik yang diadakan di dalam kampus maupun juga di luar kampus
A.2. Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Disiplin
Sebagai dosen, disiplin saya terapkan pada berbagai aspek. Pada aspek akademik, disiplin saya terapkan antara lain pada kegiatan perkuliahan terutama bersangkut paut terhadap kewajiban dan tanggung jawab. Disiplin ini antara lain saya wujudkan dengan memegang komitmen untuk tepat waktu, tepat materi, dan tepat penilaian. Disiplin terhadap waktu saya terapkan untuk datang ke kampus beberapa waktu sebelum waktu yang ditetapkan, disiplin untuk hadir di ruang kuliah seusai dengan waktu yang ditentukan, disiplin untuk menyampaikan materi perkuliahan sesuai dengan waktu yang telah saya rencanakan dan telah saya sampaikan kepada mahasiswa saat awal perkuliahan sebagai kontrak kuliah, dan seterusnya. Disiplin terhadap materi kuliah terutama saya terapkan agar waktu yang ada dapat digunakan secara efektif sehingga semua materi perkuliahan dapat disampaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan tetap menjaga sedemikian rupa agar materi kuliah tetap dapat dipahami oleh mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Disiplin terhadap penilaian antara lain dengan melakukan penilaian terhadap mahasiswa secara bervariatif sehingga diharapkan semua potensi mahasiswa dapat tergali secara optimal. Dengan berkeyakinan terhadap pentingnya disiplin maka saya dapat menyelesaikan semua materi perkuliahan sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh kalender akademik. Dan adanya perilaku disiplin ini maka kegiatan akademik lainnya dapat berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan

4. Keteladanan
Sebagai dosen saya menyadari bahwa saya bukan hanya mempunyai tugas untuk mengajar tetapi juga juga harus juga mampu menjadi pendidik. Oleh karena itu saya mempunyai komitmen untuk memberi teladan terhadap berbagai orang yang ada di sekitar saya. Keteladanan tersebut antara lain saya wujudkan dengan berperilaku sedemikian rupa sehingga keberadaan saya memberi manfaat terhadap orang lain dan bukan sebaliknya keberadaan justru menjadi pengganggu orang lain. Keteladanan yang saya lakukan berupa bergaul dengan berbagai pihak dari status sosial yang beragam, kesediaan untuk mendengarkan saran, pendapat, dan bahkan kritik meskipun dari orang yang kelasnya jauh lebih rendah, berupaya menjadi jembatan terhadap berbagai pihak yang kadang bersilang pendapat dan bahkan bersitegang, baik yang ada di lingkungan kampus maupun tempat tinggal. Berkaitan dengan keteladanan, saya berupaya agar orang dihargai dan ditempatkan pada posisinya yang mulia sebagai umat manusia. Dengan upaya yang demikian saya berharap agar sikap dan perilaku egaliter dapat menjadi sikap dan perilaku orang, terutama orang yang berpendidikan.

5. Keterbukaan Terhadap Kritik
Kritik merupakan alat untuk perbaikan diri di kemudian hari. Ini artinya kritik bagi saya merupakan tanda kepedulian terhadap saya. Dengan adanya kritik maka saya dapat mengetahui dengan lebih jelas tentang diri saya. Saya sangat senang manakala ada orang yang bersedia memberikan kritik terhadap saya, saya akan camkan baik-baik kritik tersebut. Dengan adanya kritik maka terbuka bagi saya untuk melakukan perbaikan-perbaikan, tentunya kritik yang saya maksud adalah kritik yang disampaikan dengan cara obyektif dan akan lebih berterima kasih manakala disampaikan dengan bahasa yang santun. Terhadap kritik-kritik yang disampaikan tersebut akan saya sikapi secara bijak, artinya tidak semata-mata percaya dan menggantungkan diri pada pendapat orang lain, tetapi tidak juga berarti mengabaikan atau menutup mata atas kritik dari orang lain. Bahkan sebagai media penyampai kritik, saya sering menyampaikan kepada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah saya untuk menyampaikan kritik kepada saya, baik secara langsung, maupun tidak langsung, baik secara lisan maupun tulisan. Untuk sarana menyampaikan usul, pendapat, saran dan kritik tersebut saya menyampaikan kapada mahasiswa untuk dapat menyampaikannya melalui email yang saya miliki. Atas kesempatan yang saya berikan tersebut, banyak mahasiswa saya yang menyampaikan saran, pendapat, usul, kritik dan bahkan pertanyaan melalui email tersebut, dan itu menunjukkan bahwa memberikan respon yang baik. Dan ada diantaranya yang saya gunakan kritik tersebut untuk perbaikan terhadap perkuliahan saya di kemudian hari.

B.1. Sebutkan produk karya-karya ilmiah (buku, artikel, paten, dll) yang telah Saudara hasilkan dan pihak yang mempublikasikannya. Bagaimana makna dan kegunaannya dalam pengembangan keilmuan. Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai inovatif!

6. Produktifitas Ilmiah
Sebagai dosen yang salah satu tugasnya dalam tridharma perguruan tinggi yaitu melakukan kegiatan penelitian dan menghasilkan karya ilmiah, maka saya juga telah melakukan berbagai kegiatan penelitian. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Bale Bandung. Penelitian-penelitian yang saya lakukan umumnya berupaya agar dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang ada pada masyarakat. Oleh karena itu penelitian saya ada yang mempunyai fokus dikhususkan terhadap bidang yang banyak ditekuni oleh masyarakat dan penelitian terhadap bidang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebagai upaya berbagi dengan masyarakat akademik, maka terdapat penelitian yang kemudian saya publikasikan melalui jurnal atau majalah ilmiah.

7. Makna dan Kegunaan
Bagi saya penelitian dan karya ilmiah haruslah mempunyai makna dan kegunaan. Penelitian akan sia-sia manakala tujuannya hanya sekedar menaikkan jabatan dan kepangkatan. Penelitian dan karya ilmiah tidak akan mempunyai makna dan kegunaan jika hanya menjadi penghias rak buku perpustakaan, atau sekedar bertujuan meningkatkan jabatan fungsional yang lebih tinggi belaka. Bagi saya suatu karya akan mempunyai makna kalau karya tersebut mampu membantu memecahkan masalah-masalah yang ada pada masyarakat sehingga meningkat tingkat kesejahteraannya, setidaknya karya tersebut harus mampu menginspirasi pembacanya untuk tumbuh dan berkembang secara utuh mencapai perubahan yang positif dalam kehidupannya. Dengan demikian ilmu bukan hanya sekedar untuk ilmu saja, tetapi dengan adanya pengembangan ilmu maka itu berarti meningkatkan pula harkat dan martabat manusia. Dalam pemahaman saya sebagai seorang dosen, adalah agar melalui karya, saya dapat berbagai pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa, dapat mengamalkan ilmu saya untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat pertanian. Perjalanan memang masih sangat panjang, tetapi dengan keyakinan dan komitmen yang teguh maka keilmuan yang ada akan menjadi alat yang ampuh untuk membantu meningkatkan kemaslahatan umat manusia.

8. Usaha Inovatif
Sebagai seorang dosen yang mempunyai tugas menjadi fasilitator dan sekaligus mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para mahasiswa, maka saya haruslah selalu kreatif dan melakukan inovasi-inovasi. Hal ini antara lain karena mahasiswa yang harus saya hadapi berasal dari latar belakang yang beragam dengan pemahaman keilmuan yang juga bervariasi. Oleh karena itu saya selalu berusaha menemukan cara-cara pembelajaran yang lebih baik, dalam pengertian tepat dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa-mahasiswa saya. Pada tiap akhir semester saya selalu melakukan tinjauan ulang terhadap metode dan materi perkuliahan saya. Untuk memberi pendalaman terhadap tinjuan saya, maka saya meminta agar mahasiswa memberikan komentar dan kritik terhadap proses pembelajaran yang saya lakukan. Kreatif dan usaha inovatif juga saya lakukan di dalam kegiatan-kegiatan keilmuan antara lain pada karya-karya penelitian saya. Kraetif dan usaha inovatif disini terutama saya maksudkan adalah agar karya-karya saya dapat memberikan manfaat yang besar karena dilakukan dengan pendekatan dari sisi yang terkadang berbeda dengan orang lain. Dengan upaya demikian, maka saya berharap upaya saya tersebut dapat memberikan alternatif pemecahan masalah secara lebih bermakna.
B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam pengembangan keilmuan/keahlian.

9. Konsistensi
Konsistensi merupakan sikap dan tindakan yang jelas pijakannya dan menjadi dasar untuk aktivitas selanjutnya. Sebagai seorang dosen yang ingin meningkatkan profesionalisme, maka sikap dan tindakan saya harus konsisten dalam pengembangan keilmuan.  Sikap dan tindakan yang konsisten misalnya saja, dalam kajian keilmuan yang saya tekuni.  Dalam berbagai penelitian saya selalu mencoba menekankan upaya menemukan nilai tambah dari usahatani yang dilakukan oleh para petani. Untuk mendukung upaya saya tersebut maka pada penelitian yang saya lakukan, saya berusaha mencari jawaban tentang bagaimana meningkatkan nilai tambah petani dari usaha pertanian yang dilakukan oleh mereka.  Sebagai dukungan terhadap upaya saya tersebut, maka pada penelitian yang saya lakukan umumnya dengan melakukan analisis usahatani dan ekonomi dan dihubungkan dengan kegiatan penangan pasca panen yang dilakukan oleh para petani sehingga terjadi integrasi kegiatan pertanian dan dari padanya akan didapatkan nilai tambah yang signifikan.

10. Target Kerja
Untuk mencapai upaya saya di dalam mengembangkan keilmuan, maka pendekatan yang saya lakukan adalah dengan mencari jawaban atas berbagai nilai tambah yang mungkin didapatkan oleh para petani dari berbagai aktivitas pertaniannya.  Saya mempunyai target setiap kegiatan penelitian dan pembuatan karya ilmiah yang saya lakukan,  secara pasti harus dapat mengerucut kepada suatu kesimpulan untuk dapat membantu memecahkan masalah-masalah ekonomi pertanian masyarakat pertanian.

C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut !

11. Implementasi Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat saya lakukan sebagai upaya penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan sekaligus menjembatani arus informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dari Universitas Bale Bandung (UNIBBA) dan hasil-hasil penelitian dari berbagai lembaga penelitian dengan masyarakat. Pengabdian pada masyarakat dilakukan atas inisiatif lembaga UNIBBA, saya sendiri, maupun atas permintaan dari kalangan masyarakat itu sendiri. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang saya lakukan antara lain dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat tentang isue-isue yang sedang mendapat perhatian masyarakat, antara lain tentang menurunnya debit air tanah sebagai dampak berkurangnya tanaman-tanaman tahunan di perbukitan sebagai penahan air tanah dan penangkap air hujan di Kelurahan Manggahang Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Pengabdian pada masyarakat secara terprogram dan berkelanjutan, saya lakukan di desa binaan Fakultas Pertanian UNIBBA yaitu di Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Selain itu pengabdian pada masyarakat juga dilakukan dalam bentuk keikutsertaan secara aktif sebagai pemantau dan pengawas ujian akhir tingkat SLTP dan SLTA di Kabupaten yang merupakan kerjasama antara LPPM UNIBBA dengan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, pengabdian dalam bentuk kegiatan upaya perbaikan daerah aliran sungai (DAS) Citarum, terutama penanganan lahan kritis di daerah hulu yaitu di wilayah Majalaya dan perbukitan sekitarnya.

12. Perubahan
Dengan adanya pengabdian pada masyarakat, maka nampak adanya perubahan perilaku masyarakat tempat dilakukan pengabdian pada masyarakat dan daerah sekitarnya. Hal ini antara lain dibuktikan dengan berkurangnya penggunaan pupuk an organik pada kegiatan pertanian dan digantikan dengan menggunakan pupuk organik yang dihasilkan dari limbah-limbah organik, seperti dari limbah-limbah pertanian, maupun dari limbah-limbah rumah tangga. Perbukitan yang semula berwarna coklat seabagai tanda sedikit atau tidak adanya vegetasi menjadi mulai menghijau sebagai bukti adanya perubahan perilaku masyarakat ke arah lebih baik. Meskipun telah mulai ada tanda-tanda perbaikan, tetapi pengabdian pada masyarakat tersebut masih membutuhkan waktu yang panjang agar memberikan hasil yang maksimal dan berkelanjutan hasilnya, terutama harus diteruskan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ramah lingkungan.

13. Dukungan Masyarakat
Memperhatikan manfaat yang terjadi sebagai akibat adanya pengabdian pada masyarakat, maka respon masyarakat terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat sudah mulai nampak hasilnya. Hal ini antara lain ditunjukkan dari adanya permintaan masyarakat untuk dapat melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada mereka. Adanya permintaan dari masyarakat tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah merasakan manfaat dengan adanya kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dukungan dari masyarakat itu ternyata bukan hanya berasal dari wilayah yang telah dilakukan pengabdian, tetapi dari juga dari masyarakat yang tinggal jauh dari tempat pengabdian, antara lain dari masyarakat di Kabupaten Bandung Barat.

C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama yang Saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.

14. Kemampuan Komunikasi
Sebagai seorang dosen, maka selama ini saya banyak bergaul dengan berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, teman sejawat di lingkungan fakultas, teman sejawat dari luar fakultas, para birokrat pemerintahan khususnya dari Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, dan juga kolega yang menduduki jabatan struktural dan fungsional di lingkungan UNIBBA. Selama ini banyak kalangan tersebut yang dengan sengaja menemui saya untuk bertukar pikiran dan berbagai pengalaman serta informasi. Sebagai bukti lain dari kemampuan berkomunikasi adalah ditunjuknya saya sebagai koordinator Bidang Akademik Panitia Pendirian Universitas daerah dengan SK dan pendanaan dari Bupati Bandung sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dan dibuktikan dengan berdirinya Universitas Bale Bandung sebagai penggabungan dari STIPER Bale Bandung dan STKIP Bale Bandung dan penambahan beberapa program studi baru. Sebagai koordinator bidang akademik, tugas saya antara lain adalah menjaring informasi dari masyarakat, melakukan telaahan bidang yang diperlukan, dan melakukan komunikasi dan perekrutan berbagai tenaga ahli akademik dan profesional, serta memperhatikan kalangan stakeholder. Banyak diantaranya kemudian menjadikan apa yang yang saya sampaikan sebagai landasan untuk pengambilan suatu keputusan yang mereka keluarkan. Dengan berbagai kasus di atas maka saya selama ini merasa telah dapat berkomunikasi dengan baik dengan berbagai kalangan. Kemampuan komunikasi ini merupakan sesuatu yang mutlak bagi saya yang berperan sebagai orang yang bertugas untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para mahasiswa saya, kepada masyarakat dalam pengabdian pada masyarakat, dan kedudukan saya sebagai anggota masyarakat, khususnya anggota masyarakat pendidikan.

15. Kemampuan Kerjasama
Kemampuan kerjasama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kemampuan komunikasi. Hal ini karena dengan hanya berkemampuan berkomunikasi yang baiklah maka suatu kerjasama dapat dilakukan. Kemampuan kerjasama sangat penting untuk dapat menjalankan peran saya sebagai dosen yang harus melakukan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mahasiswa sebagai bagian tugas saya di bidang pendidikan. Dengan adannya kemampuan kerjasama pula maka selama ini saya dapat melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dengan kerjasama maka saya dapat mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian saya kepada masyarakat, dan dengan kemampuan kerjasama pula maka selama ini saya telah dan sedang menjalankan peran saya pada perbagai jabatan struktural yang diamanatkan kepada saya, seperti menjadi Kepala Perpustakaan, Kepala Laboratorium, Kepala BAAK, Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, menjadi Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan, dan saat ini dipercaya memangku jabatan Dekan Fakultas Pertanian. Dengan demikian kemampuan kerjasama memegang peranan yang penting untuk berhasilnya pencapaian suatu tujuan.
Dalam kaitan dengan pengabdian pada masyarakat, selama ini saya berusaha menjalin hubungan yang baik dengan berbagai komponen masyarakat, seperti melakukan silaturahmi dengan berbagai tokoh masyarakat, mempunyai hubungan yang cukup dekat beberapa Kepala Kelurahan dan Kepala Desa beserta perangkat di bawahnya, sehingga selama ini saya memperoleh umpan balik tentang permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dari para tokoh masyarakat tersebut.   Dengan adanya umpan balik tersebut maka pada kegiatan pengabdian pada masyarakat berikutnya dapat dilakukan revisi terhadap materi yang harus disiapkan sehingga materi yang akan disampaikan bisa tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat setempat.


D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.

16. Implementasi Kegiatan
Pada saat saya pindah dari Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (UNPATTI) Ambon sebagai dosen yang telah menyelesaikan tugas ikatan dinas ke Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, saya ditempatkan di Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Bale Bandung (saat ini bernama Fakultas Pertanian UNIBBA). Pada saat saya mulai menjalankan tugas di STIPER tersebut, saya mendapatkan sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya, yaitu begitu dominannya dosen luar biasa pada berbagai kegiatan akademik, khususnya dalam kegiatan perkuliahan. Saat itu saya mendapatkan lebih dari 90% mata kuliah diasuh oleh dosen luar biasa (LB) dari PTN yang ada di Bandung dan kurang dari 10% mata kuliah yang diasuh oleh dosen tetap. Pada saat itu Ketua Jurusan juga belum mengajar mata kuliah secara mandiri, dan hanya menjadi asisten dosen dari mata kuliah yang diasuh oleh dosen LB. Bahkan Pembantu Ketua II yang pada tataran jabatan struktural merupakan orang kedua setelah Ketua STIPER juga baru menjadi asisten dosen. Begitu juga dengan Ketua STIPER, yang hanya mengelola kegiatan manajemen administrasi STIPER saja tanpa mengajar suatu mata kuliah, apalagi untuk melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi yang lain. Adanya keadaan tersebut merupakan sesuatu yang aneh bagi saya. Hal ini karena sewaktu menjadi dosen di Fakultas Pertanian UNPATTI, saya hanya menjadi asisten selama enam bulan yaitu sejak diangkat sebagai CPNS. Saat saya sudah diangkat secara penuh menjadi PNS, maka saya kemudian dipercaya untuk memegang mata kuliah secara mandiri. Pada awal semester berikutnya bertugas di STIPER, saya mendapatkan kepercayaan untuk mengajar mata kuliah Tataniaga Hasil Pertanian secara mandiri. Adanya kepercayaan tersebut maka saya laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Mulai saat itu pula saya memunculkan pemikiran untuk pemberdayaan dosen tetap. Selama itu para pejabat struktural pada STIPER hanya menjalankan kegiatan manajemen administrasi dan baru sedikit sekali yang telah melakukan pengajaran secara mandiri. Hal itu terjadi karena adanya dikhotomi pemikiran tentang dosen dengan karyawan. Di kalangan pegawai STIPER terdapat pendapat bahwa seseorang bisa mempunyai jabatan tanpa harus memulai sebagai dosen. Kebijakan tersebut dijalankan oleh Ketua STIPER yang memang bukan berasal dari kalangan pendidikan, tetapi dari kalangan birokrat. Menurut pengetahuan saya untuk menduduki jabatan di lingkungan pendidikan tinggi harusnya untuk jabatan-jabatan yang bersifat akademik, harusnya diisi oleh orang yang sudah menjadi dosen terlebih dahulu. Pengetahuan tersebut kemudian saya sampaikan secara informal di berbagai kesempatan kepada rekan-rekan dosen tetap, terutama kepada Ketua jurusan sebagai upaya pemberdayaan dosen tetap dan sekaligus upaya peningkatan kemandirian lembaga STIPER untuk secara terencana mengurangi peran dosen LB dan memberikan peran yang lebih besar kepada dosen tetapnya.

17. Dukungan institusi
Pemikiran saya untuk pemberdayaan dan peningkatan peran dosen tetap, pada awalnya kurang mendapatkan perhatian dari rekan-rekan dosen tetap, khususnya unsur pimpinan dengan alasan antara lain bahwa selama ini dosen LB telah berperan besar terhadap kelangsungan berbagai kegiatan akademik, mereka adalah dosen-dosen senior yang berasal dari perguruan tinggi yang dikatakannya sebagai perguruan tinggi pembina, dan belum siapnya dosen tetap untuk mengambil alih peran dosen LB. Perlu waktu beberapa tahun untuk memberikan keyakinan kepada berbagai unsur khususnya pimpinan di STIPER bahwa suka atau tidak suka, mau atau tidak mau peran dosen LB harus dikurangi dan peran dosen tetap harus lebih mendapatkan perhatian. Pemikiran saya tentang pentingnya pemberdayaan dosen tetap memperoleh jalannya, saat ada kebijakan pemerintah yang mengharuskan jurusan/program studi untuk melakukan akreditasi program studi. Saat itu untuk dapat mengikuti akreditasi haruslah mengisi borang akreditasi yang dalam isiannya mengharuskan menuliskan berbagai aktivitas yang antara lain menyangkut peran dosen tetap terhadap kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Adanya persyaratan yang begitu banyak yang menyangkut pertanyaan tentang kegiatan apa saja yang dilakukan oleh dosen tetap di institusinya, telah menyadarkan pimpinan STIPER untuk memberikan peran yang lebih besar kepada dosen tetapnya. Sebagai hasil dari pemikiran saya beberapa tahun yang lalu, maka saat ini semua mata kuliah inti telah diasuh oleh dosen tetap. Hanya beberapa mata kuliah, yang secara substansi tidak dapat diasuh oleh dosen tetap, yang tetap diasuh oleh dosen LB, khususnya mata kuliah dasar umum(MKDU), seperti mata kuliah Pendidikan Agama, mata kuliah bahasa Indonesia, dan sejenisnya.
D.2. Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab, dan keteguhan pada prinsip yang Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/ pengelolaan institusi.

18. Kendali Diri
Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menyampaikan pendapat, komentar dan saran kepada pimpinan. Sesuai dengan kebiasaan, saya menyampaikan pendapat, komentar, dan saran sesuai dengan standar organisasi dan tetap menjaga kesopanan sebagai orang timur, namun ternyata bukannya pendapat, komentar dan saran tersebut diperhatikan apalagi diterima, justru medapatkan marah yang luar biasa, di luar dugaan yang pernah saya perkirakan. Dalam kondisi yang demikian, saya dengarkan semua ucapan, kritik dan hujatan dari pimpinan yang sedang dilanda amarah tersebut. Bagi saya, semua ungkapan amarah yang sempat dikeluarkan kepada saya tersebut justru menjadi cermin untuk melakukan perbaikan diri. Saya tetap mempunyai keyakinan bahwa pimpinan sebenarnya orang yang baik, sebagaimana yang pernah saya alami selama bergaul dengan beliau, hanya mungkin sedang ada masalah sehingga beliau berperilaku di luar kendali. Pada kesempatan yang lain, saya harus membuat keputusan yang dapat membuat orang yang menerima keputusan saya tersebut menjadi merasa tidak dihargai, merasa tidak mendapatkan kesempatan sesuai yang diinginkannya. Dalam mengambil keputusan tersebut, sebenarnya saya tetap mendasarkan diri pada aturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Apabila saya mengabulkan permintaannya, maka saya akan dianggap bersikap tidak adil kepada yang lain dan bahkan dapat mengganggu jalannya organisasi. Akibat keputusan tersebut, orang yang menerima keputusan tadi menjadi tidak terkendali amarah dan kekesalannya. Hal tersebut diwujudkannya dengan mengirimkan berkali-kali sms yang tidak selayaknya disampaikan kepada orang lain. Bahkan dia juga mengirimkan sms yang menghujat dan bersifat seperti kutukan kepada orang-orang lain yang saya mintai pertimbangan sebelum saya mengambil keputusan. Terhadap berbagai terror sms tersebut, beberapa sejawat mengusulkan untuk memberikan hukuman berupa pemberhentian dari jabatannya dan lebih lagi ada yang mengusulkan agar yang bersangkutan diusulkan untuk diberhentikan dari kedudukannya sebagai pegawai. Namun saya tetap bersikap dan berperilaku seolah-olah saya tidak pernah mendapatkan tindakan yang di luar kendali tersebut. Saya juga bisa merasakan apabila saya dalam posisi orang tersebut, mungkin juga akan merasa tertekan dan seterusnya. Dalam kondisi demikian, saya berupaya untuk tetap tenang, tidak terpengaruh dengan berbagai provokasi atau saran yang emosional sesaat. Saya harus berupaya untuk tetap dapat memandang jauh ke depan. Suatu saat, setelah melewati masa penenangan dan perenungan, maka orang tadi dapat kembali seperti semula, dan melakukan aktivitas dan pergaulan secara wajar. Perkiraan saya ternyata tidak meleset, dalam waktu beberapa minggu, orang tersebut sudah mulai nampak tenang. Jika beberapa waktu berusaha menghindari pertemuan dan berpapasan, maka mulai bisa tersenyum, dan kini telah dapat berdiskusi secara wajar dengan saya dan dengan sejawat yang lain.

19. Tanggung Jawab
Beberapa tahun ke belakang, saat saya baru beberapa bulan bekerja di STIPER Bale Bandung ( Fakultas Pertanian UNIBBA, sekarang) saya diberi tugas untuk melakukan pembimbingan mahasiswa tingkat akhir. Secara sepintas adalah hal yang wajar dan biasa seorang dosen diberikan tugas pembimbingan karena memang salah satu tugasnya. Menjadi tidak wajar karena semua mahasiswa yang diberikan tugas pembimbingannya kepada saya tersebut adalah para tokoh mahasiswa. Tokoh bukan dalam pengertian prestasi tetapi karena perilakunya yang sering membuat onar dan sering tercium bau alkohol saat berpapasan dengan mereka. Ternyata karena perilaku mereka pula, maka banyak dosen yang keberatan untuk membimbing mereka. Sebagai tanggung jawab saya untuk melakukan pembimbingan, maka saya berusaha memahami sikap dan tindakan mereka. Beberapa kali mereka menunjukkan perilaku bukan sebagai mahasiswa, dengan berkata amat kasar dan mata merah karena bekas menenggak minuman keras. Kesemuanya yang mereka pertontonkan tersebut tidak membuat saya gentar dan mengikuti kemauan mereka. Dengan tetap menjaga kewaspadaan, saya tetap berusaha berperilaku tegas tetapi tetap tenang. Dalam upaya mengeliminir perilaku mereka, maka pembimbingan kemudian tidak dilaksanakan di kampus, bukan pula di tempat kost mereka, tetapi di rumah orang tua mereka masing-masing. Dengan pembimbingan yang demikian, ternyata mereka secara bertahap menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Karena kesempatan bertemu sesama mereka pembuat onar dan pemabuk, tidak lagi dapat terjadi, maka saling pengaruh terhadap tindakan negatif juga dapat teratasi. Selama kegiatan pembimbingan, mereka telah dapat melaksanakan tugas mereka untuk menyusun skripsi dengan cukup lancar, meskipun pada tahap awalnya memerlukan perhatian yang sangat khusus. Selang beberapa waktu kemudian, mereka telah dapat menyelesaikan skripsinya dan menamatkan studinya dengan menyandang gelar Sarjana Pertanian. Yang lebih menggembirakan, sebagian besar dari mereka sekarang telah menjadi orang yang berhasil. Ada yang menjadi wirausaha di perkebunan milik orang tuanya, ada yang menjadi pengusaha yang berhasil di Pulau Kalimantan, dan ada pula yang telah menduduki posisi lumayan tinggi di Perkebunan milik Negara.

20. Keteguhan Terhadap Prinsip
Beberapa tahun lampau saya mendapatkan tugas untuk menjadi koordinator seminar mahasiswa. Sebagai koordinator, saya harus mengatur sedemikian rupa agar seminar mahasiswa dapat berlangsung dengan lancar sesuai dengan aturan yang ada. Salah satu aturannya yaitu bahwa seminar dapat dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi persyaratan seperti sudah melaksanakan KKN, sudah mendaftarkan diri kepada koordinator seminar minimal lima hari sebelum seminar diadakan, dan menyerahkan makalah yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing. Suatu saat ada mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar mahasiswa dengan membawa makalah yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing. Beberapa persyaratan telah terpenuhi yaitu yang bersangkutan sudah mendaftarkan diri, sudah menyerahkan makalah bahan seminar, dan makalah yang bersangkutan telah disetujui oleh dosennya, namun satu persyaratan lainnya belum terpenuhi yaitu bahwa seminar baru dapat dilaksanakan apabila mahasiswa sudah mendaftarkan diri minimal lima hari sebelum seminar dilaksanakan. Kebetulan mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang terkenal di lingkungan kampus, terkenal karena suka memaksakan kehendaknya, sering membuat onar di kampus, dan sering mabuk-mabukan. Saat yang bersangkutan mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar ternyata tercium bau aroma alkohol yang menandakan yang bersangkutan sedang dalam pengaruh alkohol, dan nampak juga dari matanya yang merah, dan pembicaraannya tidak terkontrol. Saat itu yang bersangkutan menyelipkan obeng di ikat pinggangnya. Tidak jelas untuk apa dia menyelipkan obeng tersebut, namun beberapa karyawan berdiri tidak jauh dari saya, dan nampak waspada. Dalam kondisi demikian, saya tetap menjelaskan sesuai dengan perintah atasan (Ketua Jurusan), dan memberikan pemahaman bahwa apa yang saya sampaikan adalah atas dasar aturan, dan kalau bukan kita yang mematuhi aturan, maka akan percuma ada aturan, karena semua akan berjalan secara tidak beraturan yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri. Atas penjelasan dan pemahaman saya tersebut yang bersangkutan bisa menerima meskipun dari cara bicaranya, yang bersangkutan terasa sangat kesal dan menunjukkan sikap yang tidak bersahabat. Hasil dari sikap saya yang tetap berpegang pada aturan itu, maka kegiatan-kegiatan seminar di kemudian hari berlangsung sesuai aturan yang telah ditetapkan. Mahasiswa yang tadi pun melaksanakan seminar seminggu kemudian dari kejadian tersebut, setelah terjadi kesepakatan waktu seminar antara yang bersangkutan dengan dosen pembimbingnya, dan memang telah memenuhi persyaratan waktu minimal lima hari dari waktu mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar.

E.1. Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan institusi dalam implementasinya.

21. Peran
Sebagai suatu perguruan tinggi baru yang berdiri pada tahun 2008, sebagai penggabungan dari Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Bale Bandung dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bale Bandung, maka masih terdapat aturan dan aktivitas yang belum tertata dengan baik pada Universitas Bale Bandung (UNIBBA), termasuk di dalamnya yang terkait dengan bidang kemahasiswaan. Menyaksikan fenomena yang demikian, saya dan beberapa teman sejawat dari beberapa fakultas beberapa waktu yang lalu berinisiatif untuk menyusun pedoman organisasi kemahasiswaan dan pedoman kegiatan kemahasiswaan. Pedoman yang disusun tadi bukanlah dimaksudkan sebagai pembatas terhadap organisasi maupun kegiatan kemahasiswaan. Pedoman tersebut merupakan draf pemikiran untuk menata organisasi kemahasiswaan yang sudah atau akan dibentuk oleh mahasiswa, dan upaya mendorong agar kegiatan kemahasiswaan dapat lebih meningkat dan berperan lebih baik dalam mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh para mahasiswa.

22. Implementasi Kegiatan
Sebagai tindak lanjut dari draf pedoman yang saya susun bersama teman-teman sejawat tersebut, maka draf tadi diusulkan kepada pimpinan UNIBBA sebagai bahan masukan untuk penyusunan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan pada Universitas Bale Bandung dan Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan pada Universitas Bale Bandung. Oleh rektor UNIBBA, masukan saya dan teman-teman tadi diterima dengan baik, dan bahkan saya dan teman-teman sejawat kemudian ditunjuk sebagai Tim Penyusun Pedoman Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Bale Bandung. Sebagai Tim Penyusun Pedoman Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan, maka saya dan teman-teman kemudian melakukan pertemuan dengan sejumlah elemen kemahasiswaan di lingkungan UNIBBA, dan juga mengadakan studi banding kemahasiswaan ke beberapa perguruan tinggi yang ada di Bandung, baik ke perguruan tinggi yang sudah mapan maupun ke perguruan tinggi yang relatif baru sebagaimana dengan UNIBBA. Hasil dari berbagai kegiatan tersebut, maka saat ini sudah tersusun Pedoman Organisasi Kemahasiswaan dan Pedoman kegiatan Kemahasiswaan Universitas Bale Bandung yang berbentuk Surat Keputusan Rektor Universitas Bale Bandung.
E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa institusi Saudara, maupun pihak lain yang terlibat.

23. Interaksi
Sebagai seorang yang pernah mengalami menjadi mahasiswa, saya merasa tergerak menyaksikan fenomena mahasiswa di lingkungan fakultas saya yang ke kampus hanya untuk kuliah dan setelah itu langsung pulang ke tempat tinggal masing-masing. Mereka nampak kurang bisa memanfaatkan status mereka sebagai mahasiswa untuk menggali potensi yang mereka miliki, baik untuk kepentingan mereka sendiri maupun manfaat yang mereka dapat berikan bagi orang lain. Mengamati fenomena demikian, maka pada berbagai kesempatan, baik pada saat sedang melakukan kegiatan belajar mengajar saat perkuliahan, maupun secara informal saat bertemu dan berkumpul dengan beberapa mahasiswa, saya selalu memberikan informasi dan penjelasan tentang arti penting kedudukan mereka sebagai mahasiswa dan berbagai peran penting yang dapat dimainkan oleh mahasiswa sebagai agen perubahan dan telah terbukti banyak perannya dalam mendorong perubahan dan kemajuan bagi bangsa dan bahkan bagi Negara. Untuk mendukung informasi dan penjelasan saya tersebut, maka saya sering memberikan contoh peran mahasiswa pada saat sebelum kemerdekaan hingga peran yang dimainkan oleh mahasiswa saat reformasi beberapa waktu lalu, bahkan prestasi yang telah diraih oleh banyak mahasiswa lainnya dalam bidang inovasi dan kreatif ilmu pengetahuan dan teknologi.

24. Manfaat Kegiatan
Perlu kesabaran dan waktu untuk dapat memotivasi mahasiswa, namun secara pasti telah terjadi perubahan perilaku mahasiswa. Saat ini sudah mulai banyak mahasiswa yang betah tinggal di kampus di luar waktu kegiatan perkuliahan. Beberapa diantaranya ada yang rajin untuk memanfaatkan sarana olah raga yang ada di kampus. Yang lainnya mulai nampak melakukan kegiatan kesenian, diantaranya teater. Dan terdapat pula mereka yang tertarik dan membentuk unit kegiatan mahasiswa pecinta alam, bahkan ada pula yang aktif di berbagai kegiatan sosial, seperti membantu untuk menyediakan dan mengatur kebutuhan sehari-hari korban banjir dan pengungsi korban banjir, dan mengusahakan tempat tinggal sementara bagi pengungsi korban banjir di Wilayah Baleendah dan sekitarnya, yang diantaranya oleh mahasiswa ditempatkan di Gedung Olah Raga Fakultas Pertanian UNIBBA.

SARAN :
Sebelum menyimpan tulisan kita tentang deskripsi siri ke dalam form isian yang sebenarnya, tiap poin deskripsi diri yang telah kita buat, sebaiknya disimpan dulu di hard disk untuk menghindari tulisan kita mendadak hilang saat akan disimpan di form isian yang disediakan melalui jaringan internet sehingga kita tidak sia-sia menulis tetapi ternyata hilang dan haru

8 comments:

  1. Tulisan ini sangat bermannfaaat karena saya lagi mau ngurus serdos, sebagai referensi, sangat perlu ini. thank you pak.

    ReplyDelete
  2. Informasi yang sangat bermanfaat, khususnya bgi saya pribadi... Terimakasih Pak Noor Utomo

    ReplyDelete
  3. Terima kasih sudah menyampaikan contoh deskripsi diri Bpk, sungguh menarik.

    Saya juga sedang mencoba membuat dokumen deskripsi untuk serdos 2015 ini


    http://gigihfordanama.wordpress.com/2015/07/03/contoh-dokumen-deskripsi-diri-sebagai-salah-satu-komponen-penilaian-sertifikasi-dosen-serdos/

    ReplyDelete
  4. Terima kasih atas pencerahan yang Bapak berikan. Sangat bermanfaat.

    ReplyDelete
  5. Baik informasi tulisan.dan sangat membuka cakrawala para teman dosen yang mau ikut serta dalam serdos.Okk

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. SlotzMania | MCD
    Play Slots from 서울특별 출장안마 Pragmatic Play. SlotzMania | 목포 출장샵 MCD is a 전주 출장마사지 unique slot that allows 강릉 출장마사지 you to take home a 창원 출장마사지 prize. This game is available on all devices,

    ReplyDelete